(Jakarta, 13/7/2011) Untuk mengembangkan pelabuhan di Indonesia, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sehingga bisa mendorong tercapainya kebutuhan transportasi laut yang lebih baik.
Pertama adalah dengan cara pemerintah masuk dahulu dengan membangun dermaga dan kawasan pelabuhan, baru kemudian dilempar penawarannya ke swasta. Kedua, bisa juga dipilih dengan kerja sama dengan swasta, dan yang ketiga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah eksis di salah satu pelabuhan mengembangkannya dengan memanfaatkan uangnya sendiri.
“Diharapkan bisa dikembangkan agar menjadi terminal dunia. Jadi siapa saja yang siap, maka akan terbuka peluangnya,” jelas Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono di Jakarta, Rabu (13/7).
Seperti yang dilakukan untuk pelabuhan Tanah Ampo, Bali, dimana penawaran investasi dilaksanakan setelah rampung dibangun. Menurut Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono dengan masuknya investor, maka diharapkan pelabuhan tersebut bisa menjadi lebih besar.
Wamenhub mengemukakan ada tiga cara dalam melakukan investasi di bidang transportasi yakni spesial purpose transport infrastruktur, spesial economi zones (SEZ) atau free trade zones (FTZ) transport infrastruktur, dan public/commercial transport. Dengan begitu, bisa menjadi alternatif pilihan bagi calon investor yang berminat mengembangkan pelabuhan.
Pengembangan pelabuhan menjadi semakin menarik, lanjut Bambang lantaran adanya rencana Asean Conectivity yang mengedepankan 47 desain pelabuhan yang dikembangkan, dimana 14 diantaranya berada di Indonesia yakni Belawan, Dumai, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Banjarmasin, dan Balikpapan.
Ada empat faktor dalam pengelolaan pelayaran yang harus benar-benar diperhatikan yakni penggunaan pelabuhannya itu sendiri, industri pelayarannya seperti galangan kapal, sumber daya manusia (SDM) termasuk di dalamnya pelaut yang mumpuni serta finance atau pembiayaan.
”Saat ini, pembiayaan masih dikeluhkan perusahaan pelayaran dan nanti akan dibuatkan roadmap setelah cabotage selesai,” ujar Bambang.
Selain pengembangan yang terus diupayakan, menurut Wamenhub, dari puluhan pelabuhan yang ada di Indonesia, ke depannya hanya ada lima pelabuhan yang besar yakni Medan (Belawan), Jakarta (Tanjung Priok), Surabaya (Tanjung Perak), Bali, dan Makasar. (CHAN)
Pertama adalah dengan cara pemerintah masuk dahulu dengan membangun dermaga dan kawasan pelabuhan, baru kemudian dilempar penawarannya ke swasta. Kedua, bisa juga dipilih dengan kerja sama dengan swasta, dan yang ketiga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah eksis di salah satu pelabuhan mengembangkannya dengan memanfaatkan uangnya sendiri.
“Diharapkan bisa dikembangkan agar menjadi terminal dunia. Jadi siapa saja yang siap, maka akan terbuka peluangnya,” jelas Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono di Jakarta, Rabu (13/7).
Seperti yang dilakukan untuk pelabuhan Tanah Ampo, Bali, dimana penawaran investasi dilaksanakan setelah rampung dibangun. Menurut Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono dengan masuknya investor, maka diharapkan pelabuhan tersebut bisa menjadi lebih besar.
Wamenhub mengemukakan ada tiga cara dalam melakukan investasi di bidang transportasi yakni spesial purpose transport infrastruktur, spesial economi zones (SEZ) atau free trade zones (FTZ) transport infrastruktur, dan public/commercial transport. Dengan begitu, bisa menjadi alternatif pilihan bagi calon investor yang berminat mengembangkan pelabuhan.
Pengembangan pelabuhan menjadi semakin menarik, lanjut Bambang lantaran adanya rencana Asean Conectivity yang mengedepankan 47 desain pelabuhan yang dikembangkan, dimana 14 diantaranya berada di Indonesia yakni Belawan, Dumai, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Banjarmasin, dan Balikpapan.
Ada empat faktor dalam pengelolaan pelayaran yang harus benar-benar diperhatikan yakni penggunaan pelabuhannya itu sendiri, industri pelayarannya seperti galangan kapal, sumber daya manusia (SDM) termasuk di dalamnya pelaut yang mumpuni serta finance atau pembiayaan.
”Saat ini, pembiayaan masih dikeluhkan perusahaan pelayaran dan nanti akan dibuatkan roadmap setelah cabotage selesai,” ujar Bambang.
Selain pengembangan yang terus diupayakan, menurut Wamenhub, dari puluhan pelabuhan yang ada di Indonesia, ke depannya hanya ada lima pelabuhan yang besar yakni Medan (Belawan), Jakarta (Tanjung Priok), Surabaya (Tanjung Perak), Bali, dan Makasar. (CHAN)
Banyak hal sih yang patut dicatat :)
BalasHapus