(Wed, 08 Jan 2014)
Surabaya PT Pelabuhan Indonesia III mulai mengembangkan sejumlah pelabuhan wisata untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kapal pesiar.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi Priyanto mengatakan beberapa pelabuhan itu yakni Benoa Bali, Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya.
Di Pelabuhan Benoa, menurutnya, pihaknya memperkuat dermaga selatan dan timur, pembangunan terminal penumpang domestik, pembangunan ponton untuk kapal pesiar kecil serta pengerukan dasar laut hingga kedalaman 12 meter.
Khusus Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak, paparnya, pihaknya memperkuat fasilitas sarana untuk kapal penumpang.
Edi memaparkan kunjungan kapal pesiar dan wisatawan mancanegara melalui pelabuhan milik PT Pelindo III terus meningkat.
Bila pada 2010 kunjungan kapal pesiar hanya 57 unit, lanjutnya, pada 2011 menjadi 76 unit, dan 96 unit kapal pada 2012.
Kunjungan kapal pesiar sampai dengan semester pertama 2013 ini telah mencapai 60 unit, jelasnya dalam siaran pers.
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung melalui pelabuhan milik Pelindo III juga meningkat. Pada 2010 jumlahnya hanya 28.255 orang, pada 2011 naik menjadi 46.351 orang dan pada 2012 menjadi 56.506 orang.
Wisatawan mancanegara via pelabuhan Pelindo III sampai semester pertama 2013 tercatat 50.622 orang, tambahnya.
Dari jumlah wisatawan itu, sambungnya, sebanyak 21.968 turis dengan menggunakan 23 unit kapal pesiar datang ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Benoa.
Khusus wisatawan asing yang ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Lembar sebanyak 15.867 dengan menggunakan 16 kapal pesiar.
Adapun, kunjungan ke Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Pelabuhan Tanjung Emas sebanyak 8.755 turis dengan menggunakan 12 unit kapal pesiar.
Edi menyatakan pihaknya menyiapkan Pelabuhan Benoa Bali sebagai titik tolak wisata melalui jalur laut seiring dengan tren pengingkatan kunjungan wisatawan.
Turis mancanegara maupun domestik yang menikmati liburan ke Bali diharapkan naik kapal pesiar dari Pelabuhan Benoa lalu berkeliling perairan Indonesia mengunjungi beberapa objek wisata.
Menurutnya, konsep itu bisa mengatasi kecenderungan pelabuhan Indonesia hanya lokasi transit kapal pesiar dunia. Kapal pesiar tersebut rata-rata diberangkatkan dari Singapura dan Australia.
Kinerja Tanjung Perak
Selama Januari-September 2013, Edi memaparkan Pelabuhan Tanjung Perak hanya melayani sebanyak 10.087 unit kapal dengan berat 55.130.625 gross ton (GT).
Jumlah itu turun sekitar 7,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tercatat 10.855 unit kapal dengan berat 53.030.198 GT. Dari 10.087 unit kapal yang melewati Tanjung Perak terdiri dari 3.521 unit kapal bermuatan kontainer dengan berat mencapai 27,96 juta GT, muatan umum (general cargo) 2.162 unit kapal dengan berat 8,32 juta GT.
Khusus kapal penumpang tercatat 910 unit setara dengan 6,89 juta GT, kapal tanker BBM sebanyak 461 unit dan sisanya kapal curah cair non BBM, serta kapal curah kering.
Edi menambahkan sebanyak 85% dari total kapal yang sandar di Tanjung Perak selama 9 bulan pertama tahun ini berbendera Indonesia, sedangkan sisanya sebanyak 1.522 unit kapal berbendera asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar